Jumat, 14 Desember 2012
09.39 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Pada siang itu terlihat kakak yang sedang menunggu adik
dimeja makan, karena sebentar lagi adik baru pulang sekolah. Dari depan
terdengar suara ketukan pintu, lalu kakak pergi membukanya dengan segera.
Ternyata adik yang baru pulang sekolah, “adik kok kelihatannya buru-buru gitu,
adik tadi lupa sesuatu tidak” kata kakak kepada adik. “Tidak kak, adik tidak
lupa apa-apa” jawab adik kepada kakak. “Apakah benar seperti itu” “benar kak”
“kalau begitu, apakah adik mengucap salam sebelum masuk?” kata kakak sambil
09.34 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
09.20 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
A.
Pembuatan alat
permainan peabody
1.
Pembuatan boneka
tangan
Bahan
yang diperlukan:
ü kain warna warni (velt atau jenis kain lainnya
yang tidak bertiras)
ü gunting
ü jarum
ü benang sulam
Teknik Pembuatan
:
ü Kain dibentuk sesuai dengan figur cerita.
ü Satu narasi cerita dapat 10
06.46 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Oleh : Pitri
Anggelina
Bersama
mereka aku bisa tersenyum
Bersama
mereka aku bisa tertawa
Bersama
mereka aku bisa sedih
Bersama
mereka aku bisa menanggis
Aku dan
mereka
berbagi cerita
Dalam suka
dan duka…..
Terkadang
aku binggung,,,,
06.41 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Oleh : Pitri Anggelina
Anak anak terlahir bagaikan
kertas putih
Mereka akan tumbuh dari
goresan tangan kita
Apakah kita akan menulis hal
yang indah diatasnya,Ataukah mungkin sebaliknya….
Lihatlah mereka…
begitu senang dan gembira ..
begitu senang dan gembira ..
Hari-hari mereka penuh dengan
bermain,
Tegakah kita,…
06.36 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Add caption |
Kita lihat sekarang ini bahwa lagu anak-anak sudah jarang
dinyanyikan lagi, anak-anak lebih suka menyanyikan lagu dewasa dengan tingkat
kesulitan tinggi dan syair yang kurang mendidik. Itu menjadi sebuah
permasalahan besar dinegeri kita ini. Kita tahu bahwa pendidikan yang baik
diberikan kepada anak mulai dari usia dini karena usia dini itu merupakan
periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses
pendididikan. Pendidikan yang diberikan kepada anak di usia dini adalah belajar
sambil bermain, bermain seraya belajar. Hal yang seing dilakukan adalah melalui
nyanyian. Kembali kepada fenomena yang terjadi pada saat ini kita lihat bahwa
anak kecil sangat menyukai nyanyian-nyanyian dewasa, itu sungguh sangat
memprihatinkan bagi kita semua. Menurut hemat saya selama ini permasalahan jika
anak-anak suka menyanyikan lagu dewasa itu karena salah satunya factor
lingkungan tempat ia berinteraksi. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi
lingkungan tempat ia berada, jika lingkungan memberikan hal yang positif bagi
anak, anak akan tumbuh den
06.27 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Anak merupakan individu yang aktif dalam mengeksporasi
lingkungan dan mendapatkan informasi melalui cara yang primitive namun afektif
bagi dirinya. Cara primitive itu adalah reflex. Anak yang baru lahir bukanlah
benar-benar tidak berdaya seperti yang kita lihat. Ia telah dilengkapi
kemampuan gerak reflex untuk mempertahan kan dirinya. Beberapa gerakan reflex
yang berarti bagi anak dalam perkembanga
06.18 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
1.
Tanpa air, tidak ada yang hidup.
2.
Kekurangan air pertama-tama menekan dan akhirnya
membunuh beberapa aspek tubuh.
3.
Air adalah sumber utama energy-air adalah “
cashflow” tubuh.
4.
Air menghasilkan energy listrik dan magnetic
dalam setiap sel-air menyediakan daya untuk hidup.
5.
Air adalalah bahan perekat dalam desain
arsitektural struktur sel.
6.
Air mengurangiresiko serangan jantung dan
stroke.
7.
Air mencegah penyumbatan arteri di jantung dan
di otak.
8.
Air menge
06.08 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Beberapa
jenis aktivitas dan permainan yang dapat membantu anak dalam menanggulangi
trauma :
Usia di bawah 6 tahun :
ü
Menggambar bebas dan mendorong anak menceritakan
apa yang digambarkannya.
ü
Menceritakan pengalamannya.
ü
Mewarnai gambar berkaitan dengan bencana.
ü
Membacakan buku-buku bergambar yang berhubungan
dengan bencana (sesuai dengan umur anak).
ü
Sediakan jenis permainan yang ada kaitannya
dengan bencana alam.
ü
Boneka, miniature, truk, rumah, orang, binatang,
tentara, dsb. Lilin ( play dough ), pasir (sand box), bermain game yang
menyenangkan, bernyanyi.
Usia 6-12 tahun :
ü
Mengambar bebas
ü
Menceritakan pengalamannya
ü
Membacakan buku tentang bencana dan kehilangan
anggota keluarga.
ü
Buat permainan tentang tsunami (misalnya
modifikasikan permainan London bridge atau ular naga, dsb)
Senin, 03 Desember 2012
05.00 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Dalam diam ku
Dalam diamku kuhanya menyebut namamu…
Wahai sosok pria yang disana….
Dalam diamku kuhanya bisa berharap…
Berharap pada mu..
berharap kau bisa menjemputku dan mengatakan jika kau masih menyayangiku….
Wahai sosok pria yang disana….
Dalam diamku kuhanya bisa berharap…
Berharap pada mu..
berharap kau bisa menjemputku dan mengatakan jika kau masih menyayangiku….
Tapi itu tinggallah kenangan…
Tinggal goresan tinta hitam yang tertulis dikertas putih…
yang
takkan bisa dirangkai menjadi cerita indah…
biarkan
lah itu menjadi cerita dimasa lalu…
lenyap dan hilang dimakan waktu…..
lenyap dan hilang dimakan waktu…..
Kamis, 29 November 2012
23.33 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Resume
Kalaborasi
Oragtua & Guru Dalam Pendidikan Anak Usia Dini
“Komonikasi “
Oleh
:
Pitri
Anggelina / 1105814
RM-011
RM-011
Dosen
pembimbing :
Yaswinda.M,pd
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Padang
2012
KOMONIKASI
A. Pengertian
komonikasi
Komunikasi
berasal dari bahasa Latin, “comunis” yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Akar asal
katanya “communis” yaitu “communico” yang artinya berbagi
(Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan
komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau
“communicare” yang berarti ” membuat sama” (to make common). Istilah
“communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul
kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip
Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
di anut secara sama.
Kamis, 22 November 2012
06.18 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Perlunya Memperkenalkan
Komputer Pada Anak Usia Dini
Kamis, 22 November 2012
Oleh : Pitri Anggelina
Para
ahli mengatakan bahwa perkembangan adalah suatu proses perubahan yang mengarah
kepada kemajuan. Perkembangan menyebabkan tercapainya kemampuan dan karakteristik
psikis yang baru. Perubahan yang dimaksudkan disi adalah apabila individu mengalami
dua hal yaitu pertumbuhan dan belajar. Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan
aspek fisik yang tampak dalam perubahan ukuran, berat dan struktur, misalnya bertambah
pangjang tungkai dan lengan, bertambah tingginya dan berat badan dan bertambah
sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf.
06.12 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Anak Usia Dini Wajib Ditanamkan Pendidikan Karakter
Jum'at, 20 Juli 2012
SAMARINDA-Anak
usia dini wajib diberikan pendidikan karakter seperti pendidikan tentang
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, jiwa kebangsaan, mencintai dan memahami
adat istiadat, agar anak memiliki jati diri hingga dewasa.
“Lantas siapa yang bertugas memberikan pendidikan itu, tentu saja para orang tua dan semua guru di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bahkan hingga semua guru di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Jumat.
“Lantas siapa yang bertugas memberikan pendidikan itu, tentu saja para orang tua dan semua guru di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), bahkan hingga semua guru di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim H Musyahrim di Samarinda, Jumat.
Jika
hal itu terus menerus dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan, lanjut
dia, maka akan tercipta generasi andal yang selain memiliki kecerdasan
intelektual juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual, termasuk
kepribadaian yang ulet.Kecerdasan intelektual yang tanpa diimbangi dengan budi
pekerti atau akhlak yang baik, maka hasilnya pasti akan mengecewakan orang
banyak, termasuk mengecewakan orang tuanya sendiri.Untuk itu, anak-anak sebagai
penerus kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pendidikan karakter bagi anak
usia dini sangata penting. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap citra
bangsa di masa depan. Saat ini, katanya, Kaltim mendambakan lahirnya generasi
cerdas yang mampu menguasai dunia dan menghantarkan Bangsa Indonesia lebih
maju.
Untuk
mencapai hal itu, maka mulai sekarang harus dilakukan pembinaan intelektual,
termasuk pembentukan karakter yang baik agar terjadi keseimbangan antara
pengetahuan umum, agama, dan sopan santun kepada sesama.Menurutnya, para
pengajar PAUD maupun Taman Kanak-kanak dan kelompok bermain harus mampu
memberikan pemahaman dan pengajaran tentang karakter bangsa, sehingga ke depan
mampu membuatan bangsa bersaing dengan negara lain.
Dalam pendidikan usia dini, dilakukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yakni dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani.
Dalam pendidikan usia dini, dilakukan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yakni dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani.
Tujuannya
adalah, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjutan,
apalagi masa usia dini disebut juga masa keemasan IQ dalam menerima rangsangan
dari lingkungan, sehingga di masa-masa ini harus dilakukan pendidikan yang
tepat.
PAUD,
ujarnya, merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada dasar pertumbuhan fisik, kecerdasan, emosional, dan sikap
tata krama, termasuk pemahaman mengenai agama.(Pay)
Analisis :
Oleh : Pitri Anggelina
1105814/RM 2011
1105814/RM 2011
Bedasarkan artikel yang dibuat oleh Nizar Mahroussy H.E
tentang pemberian pendidikan karakter dimulai sejak usia dini. Kita ketahui
bahwa Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakterkepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan
karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use of all dimensions of school
life to foster optimal character development”.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk
komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga
sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu
perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus
berkarakter.
Kenapa
pendidikan karakter itu harus diberikan kepada anak usia dini? Itu dikarenakan
bahwa merka adalah generasi-generasi muda sebagai penerus bangsa dikemudian
hari nanti. Karakter anak saat usia dini ini sangat berpengaruh terhadap
karakternya dimasa akan datang, jika orang tua salah member pendidikan pastinya
hal itu akan berpengaruh pada anak kelaknya.
Pada usia kanak-kanak atau yang biasa
disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age) terbukti sangat menentukan kemampuan anak
dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50
persen variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia
empat tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia delapan tahun,
dan 20 persen sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Pada usia
inilah proses pendidikan karakter di mulai proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan
nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti
luhur. Nilai-nilai positif dan yang seharusnya dimiliki seseorang menurut
ajaran budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, antisipatif, baik
sangka, bekerja keras, beradab, berani berbuat benar, berani memikul resiko,
berdisiplin, berhati lapang, berhati lembut, beriman dan bertaqwa,
berinisiatif, berkemauan keras, berkepribadian, berpikiran jauh ke depan,
bersahaja, bersemangat, bersifat konstruktif, bersyukur, bertanggung jawab,
bertenggang rasa, bijaksana, cerdas, cermat, demokratis, dinamis, efisien, empati,
gigih, hemat, ikhlas, jujur, kesatria, komitmen, kooperatif, kosmopolitan
(mendunia), kreatif, kukuh hati, lugas, mandiri, manusiawi, mawas diri,
mencintai ilmu, menghargai karya orang lain, menghargai kesehatan, menghargai
pendapat orang lain, menghargai waktu, patriotik, pemaaf, pemurah, pengabdian,
berpengendalian diri, produktif, rajin, ramah, rasa indah, rasa kasih
sayang,rasa keterikatan, rasa malu, rasa memiliki, rasa percaya diri, rela
berkorban, rendah hati, sabar, semangat kebersamaan, setia, siap mental, sikap
adil, sikap hormat, sikap nalar, sikap tertib, sopan santun, sportif, susila,
taat asas, takut bersalah, tangguh, tawakal, tegar, tegas, tekun, tepat janji,
terbuka, ulet, dan sejenisnya.
Maka pada PAUD
pemberian pendidikan karakter dimulai merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada dasar pertumbuhan fisik,
kecerdasan, emosional, dan sikap tata krama, termasuk pemahaman mengenai agama.Disini peran guru sangat dibutuhkan
karena sosok seorang guru merupakan panutan bagi muridnya, guru akan dijadikan
sosok yang akan ditiru dan diidolakan. Apalagi kita tahu bahwa anak usia dini
itu sangat suka meniru, apa yang dilakukan oleh orang disekelilingnya akan ia
tirukan karena itu memberikan kepuasan bagi batinnya. Tanggung jawab seorang
guru sangat besar, sebab ditangannya lah akan terbentuk generasi –generasi muda
yang handal
Senin, 12 November 2012
23.37 |
Diposting oleh
Pitri Anggelina |
Edit Entri
Hari ini aku membuat blog di bantu oleh teman teman yang baik hati dan manis sekali, dia adalah Titin Kusayang dan Resti Puspa Reni,, dan tak lupa juga buat hani miranti yang menemani saya membuat blog ini, dan mudah mudahan blog ini bisa bermanfaat untuk kita semua,
Langganan:
Postingan (Atom)
About Me
- Pitri Anggelina
Diberdayakan oleh Blogger.
Translate
Blogroll
About
Entri Populer
-
UJIAN AKHIR SEMESTER “LAPORAN STIMUlASI PENGEMBANGAN BAHASA ” Oleh : Pitri Anggelina 1105814 RM 2011 Dosen pembimbing ...
-
PENGELOLAAN SUMBER BELAJAR DAN PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN A. Pengertian Sumber Belajar Istilah sumber belajar dalam bidang pend...
-
MAKALAH PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR UNTUK ANAK USIA DINI “Teknik Menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar” Dosen Pembimbing...
-
LAPORAN HASIL OBSERVASI “APLIKASI PENGEMBANGAN KOGNITIF PADA TIAP-TIAP SENTRA” Disusun oleh : Pitri Anggelina 1105814 ...
-
RESUME “MAKANAN JAJANAN” Oleh : Pitri Anggelina 1105814 RM 2011 Dosen pembimbing : Dra.Rivda Yetti.MPd Pendidik...
-
SOSIOLOGI PENDIDIKAN “STRUKTUR SOSIAL” Disusun Oleh Kelompok 4: Pitri Anggelina/1105814 Risya Fimala/110572 Irma Yanti/1105...
-
METODOLOGI PERENCANAAN, PENGGUNAAN, PENETAPAN DAN PEMILIHAN ALAT PERMAINAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR Metodologi berasal dari bahasa Yuna...
-
Makalah Gizi dan kesehatan anak “Indoor Safety” Kelompok 3: Pitri Anggelina Putri Yanti Sugianti ...
-
RESUME “MAKANAN JAJANAN” Oleh : Pitri Anggelina 1105814 RM 2011 Dosen pembimbing : Dra.Rivda Yetti.MPd Pendidi...
Blog archive
-
▼
2012
(15)
-
▼
Desember
(11)
- PRINSIP PERKEMBANGAN
- adik yang lupa mengucap salam
- MEDIA PEMBELAJARAN AUD
- ALAT PERMAINAN PEABODY
- coretan tinta hitam
- kertas putih
- Artikel Tentang Jarangnya lagu anak-anak dinyanyikan
- Kemampuan Refleks Pada Anak
- ALASAN MENGAPA TUBUH MEMBUTUHKAN AIR
- aktivitas yang membantu anak pulih dari trauma kar...
- Dalam diam ku Dalam diamku kuhanya menyebut nam...
-
▼
Desember
(11)