Kamis, 21 November 2013
SOSIOLOGI PENDIDIKAN
“STRUKTUR SOSIAL”
Disusun Oleh
Kelompok 4:
Pitri Anggelina/1105814
Risya Fimala/110572
Irma Yanti/1105769
Resta Novika/1105818
Yurzi Erita/1105757
Hendang Sulastri/1105
Roza Novrisalni/1105775
Dosen Pembimbing: Serli Marlina, S.Pd

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikantugas makalah sosiologi pendidikan yang berjudul “STUKTUR SOSIAL” tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya
            Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin


                                                                                                Padang, 12 Februari 2013

                                                                                                            Penyusun
                                                                                                         Kelompok IV




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Dalam hakikatnya manusia mempunyai hasrat untuk hidup bersama dengan orang lain. Dengan memmegang nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Di dalam sejarah perkembangan sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan, para sosiolog senantiasa berusaha untuk mengadakan klasifikasi terhadap masyarakat-masyarakat yang ada, seperti perbedaan antara masyarakat yang sederhana dengan masyarakat modern, masyarakat terbuka dengan masyarakat tertutup. Durkheim membedakan antara masyarakat dengan struktur segmental dengan yang mempunyai struktur organik. Yang pertama adalah masyarakat yang terdiri dari bagian-bagian yang hampir merupakan replika dari masing-masing. Yang kedua merupakan masyarakat yang mempunyai diferensiasi yang kompleks, dimana terjadi hubungan organis antara bagian-bagian dari masyarakat tersebut. tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal, yang akan membentuk struktur sosial. Struktur sosial mencangkup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
 Oleh karena itu maka struktur sosial dapat disebut sebagai aspek non proses dari sistem sosial. Struktur sosial merupakan kerangka acuan yang utama dalam setiap studi tentang keteraturan hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat
B.      Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengetian dari struktur sosial?
2.      Bagaimana pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial?
3.      Apa saja tipe-tipe kelompok sosial itu?
4.      Bagaimana kelompok sosial yang tidak teratur itu?
5.      Apa itu kelompok-kelompok kecil?
6.      Bagaimana dinamika kelompok sosial?

C.      Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian dari struktur sosial.
2.      Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur pokok dari struktur sosial untuk masyarakat
3.      Untuk mengetahui pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial.
4.      Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe kelompok sosial.
5.      Untuk mengetahui bagaimana kelompok sosial yang tidak teratur.
6.      Untuk mengetahui apa itu kelompok-kelompok kecil.
7.      Untuk mengetahui bagaimana dinamika kelompok sosial.
8.      Untuk menemukan solusi yang ditawarkan untuk menangani masalah yang timbul menyangkut struktur sosial dan kepribadian









BAB II
KAJIAN TEORI
1. Penngertian struktur sosial
Dalam sosiologi makro membahas mengenai struktur sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.
Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Pengertian struktur sosial menurut kajian sosiologi, 
  • Struktur adalah pola hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia (menurut Coleman).
  • Struktur sosial adalah pola hubungan-hubungan, kedudukan-kedudukan, dan jumlah orang yang memberikan keanggotaan bagi organisasi manusia dalam kelompok kecil dan keseluruhan manusia (Calhoun,1997).
  • Struktur sosial sebagai pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat (William Kornblum,1988)
Menurut firth (Soejono soekanto 1983:67) bahwa organisasi sosial berkaitan dengan pilihan dan keputusan dalam hubungan sosial aktual. Sedangkan E.R. Leach menetapkan konsep tersebut pada cita-cita tentang distribusi kekuasaan diantara orang - orang dan kelompok-kelompok struktrur sosial mencakup berbagai hubungan”.
Sosial antara individu secara teratur pada waktu tertentu yang merupakan keadaan statis dari suatu sistem sosial . Jadi sistem sosila tidak hanya mengandung unsur kebudayaan melainkan mencakup seluruh prinsip-prinsip hubungan sosial yang bersifat tetap dan stabil.
Menurut (soerjono sukanto ,1983:68 )bahwa struktur sosial diartikan sebagai hubungan ttimbal balik antara posisi-posisi sosial  dan peranan-peranannya.

2. Unsur unsur pokok dari struktur sosial untuk masyarakat
A.    Kelompok-kelompok sosial dan kehidupan masarakat
1)      Pendekatan sosiologis terhadap kelompok-kelompok sosial
Seseorang sosiolog di dalam menelaah masyarakat manusia akan banyak berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial,baik yang kecil seperti kelompok keluarga,kelompok siswa di sekolah ataupun kelompok yang besar seperti masyarakat desa sekaligus merupakan anggota salah satu kelompok sosial tersebut,maupun sebagai seorang yang meneliti kehidupan kelompok tersebut secara ilmiah.
Hampir semua manusia pada awalnya merupakan anggota kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Walaupun anggota keluarga tadi selalu menyebar pada waktu-waktu tertentu mereka akan berkumpul seperti pada makan pagi,sing dan malam. Setiap anggota mempunyai pengalamannya masing-masing karena berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya di luar rumah dan bila mereka berkumpul terjadilah tukar menukar pengalaman diantara mereka.
Suatu kelompok sosial cenderung tidak merupakan kelompok yang statis akan tetapi selalu berkembang serta mengalami perubahan-perubahan,baik dalam aktivitas maupun bentuknya.kelompok tadi dapat menambahkan alat perlengkapan untuk dapat melaksanakan fungsi-fungsinya yang baru di dalam rangka perubahan-perubahan yang dialami,atau bahkan sebaliknya dapat mempersempit ruang lingkupnya.
Sesuatu aspek yang menarik dari kelompok sosial tersebut adalah bagaimana caranya mengendalikan anggota-anggotanya. (Soekanto,Soerjono 1987:103-104).
Saling tukar menukar pengalaman disebut sosial experiences. Suatu aspek yang menarik dari kelompok sosial tersebut adalah bagaimana caranya mengendalikan anggota-anggotanya. Hal yang penting adalah bahwa kelompok tersebut merupakan tempat kekuatan-kekuatan sosial. Manusia merupakan makhluk yang bersegi jasmani (raga) dan rohaniah (jiwa). Segi rohaniah manusia terdiri dari fikiran dan perasaaan. Sikap tindak itulah yang menjadi landasan gerak segi jasmaniah manusia. Proses pembentukan kepribadian seseorang dipengaruhi dari beberapa faktor baik yang berasal dari dirinya sendiri maupun lingkungan. Hubungan yang sinambung tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial. Patokan prilaku yang pantas tersebut biasanya disebut norma dan kaidah.
Kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, karena adanya hubungan di antara mereka. Hubungan tersebit antara lain menyangkut hubungan timbal balik yang saling memengruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.
2)      Tipe-tipe kelompok sosial
1.      Klasifikasi kelompok- kelompok sosial
Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atas dasar berbagai kriteria ukuran. Seorang sosiolog jerman yaitu georg simmel mengambil ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompok,bagaimana individu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam analisanya mengenai kelompok-kelompok sosial georg simmel mulai dengan bentuk terkecil yang terdiri dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakannya monad yang kemudian diperkembangkan dengan meneliti kelompok-kelompok yang terdiri dari 2 atau 3orang yaitu "dyad" serta "triad" dan kelompok- kelompok kecil lainnya. Sebagai perbandingan maka ditelaahlah kelompok yang lebih besar yang dikembangkan oleh leopold van Wiese dan Howard Becker.
Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi kalsifikasi tipe-tipe sosial. Suatu kerumunan misalnya, suatu kelompok yang hidupnya hanya sebentar saja dan kepentingannya juga berlangsung tidak lama. Dasar yang akan diambil sebagai alternatif untuk mengadakan klasifikasi tipe kelompok sosial adalah ukuran jumlah atau derajat interaksi sosial atau kepentingan kelompok.
Sistematika dalam kelompok- kelompok terpenting dalam struktur sosial. Kelompok atau individu(dalam berhubungan dengan individu lainnya)
1.      Kategori utama: kesatuan wilayah
Tipe umum   : kominiti
Tipe khusus   :suku,bangsa,daerah,kota,desa,rt,
Kriteria utama : a. Kepentingan
       b. Bertempat tinggal disuatu wilayah tertentu
2.      Kategori umum : kesatuan atas dasar kepentingan yang sama
Kriteria utama : sikap yang sama dari anggota kelompok,
Tipe umum   : kelas,kelompok, dan kerumunan
Tipe khusus   : kasta,kelompok atas dasar perbedaan warna kulit, kerumuna         dan dengan kepentingan yang sama.

1. Kategori umum : kesatuan atas dasar  kepentingan yang sama
Kriteria utama : kepentingan yang terbatas dan organisasi sosial tertentu.
Tipe umum : kelompok primer
Tipe khusus : keluarga, kelompok permainan,klil dan club.
2. Kelompok Sosial Dibandingkan dari Sudut Individu
Kelompok sosial adalah atas dasar kekerabatan usia, seks dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan. Namun yang penting adalah bahwa keanggotaan pada kelompok sosial tidak terlalu bersifat sukarela.
3. In-Group dan Out-Group
Kelompok sosial merupakan tempat dimana individu mengindentifikasi dirinya sebagai in-groupnya. Out-group diartikan oleh individu sebgai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antipasti. In-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengindentifikasikan dirinya. Out-group adalah kelompok yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.

4. Kelompok Primer (Primery Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Di dalam klasifikasi kelompok sosial, pembedaan yang luas dan furdamental merupakan pembedaan kelompok-kelompok kecil dimana diantara anggotanya rapat sekali dengan kelompok yang lebih besar dari pada pihak lain. Charles Horton Cooley mengemukakan perbedaan antara kelompok primer dengan kelompok sekunder yang ditulis dalam Social Organization pada 1909. menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya. Agar dapat memperoleh gambaran mengenai teori Cooley tersebut dibicarakan hal-hal antara lain :
  1. Kondisi-kondisi fisik dari kelompok primer.
  2. Sifat hubungan-hubungan primer.
  3. Kelompok-kelompok yang kongkrit dalam hubungan-gubungan primer.
5. Paguyuban (Gemeinschaft) dan patembayan (Gesekkschaft)
Hubungan-hubungan positif antara manusia gemeinschaftlich atau gesellschaftlich. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Patembayan (Gesellschaft) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek. Tonnies menyesuaikan kedua bentuk kehidupan bersama manusia yang pokok tersebut di atas, dengan dua bentuk kemauan asasi manusia, yaitu Wesenwille dan Kurwille. Wesenwille merupakan bentuk kemauan yang dikodratkan. Kurwille merupakan bentuk kemauan yang dipimpin oleh secara berfikir yang didasarkan pada akal sehat. Wesenwille selalu menimbulkan paguyuban sedangkan kurwille selalu menjelmakan patembayan.
Oleh Tonnies dikatakan bahwa suatu paguyuban (gemeinschaft) mempunyai beberapa ciri pokok, yaitu :
  1. Intimate, yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
  2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
  3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja.
6. Formal Group dan Informal Group
Max Weber yang mengembangakan teori Birokrasi, mempunyai ciri sebagai berikut :
  1. Tugas-tugas organisasi didistribusikan dalam beberapa posisi yang merupakan tugas-tugas jabatan.
  2. Posisi-posisi dalam organisasi terdiri dari hierarki struktur wewenang.
  3. Suatu sistem peraturan menguasai  keputusan-keputusan dan pelaksanaan.
  4. Unsure staf yang merupakan pejabat bertugas memelihara organisasi dan khususnya keteraturan komunikasi.
  5. Para pejabat berharap bahwa hubungan dengan bawah dan pihak lain bersifat orientasi impersonal.
  6. Penyelenggaraan kepegawaian didasarkan pada karir.
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas untuk mengatur antar sesame, contohnya organisasi.
7. Membership Group dan Reference Group
Pembedaan antara membership group dengan reference group berasal dari Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Kelompok bukan anggota dapat pula dipecah-pecah atas beberapa katagori :
  1. Orang yang bukan anggota suatu membership group yang tidak memenuhi syarat dibedakan dari bukan anggota yang memenuhi syarat.
  2. Sikap terhadap keanggotaan kelompok.
  3. Kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
  4. Ukuran waktu bagi bukan anggota.
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan prilakunya. Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harrold H. Kelley, Shibutani, dan Ralph H. Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group, yakni :
  1. Tipe normatif yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.
  2. Tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.
8. Kelompok Okupasional dan Volunter
Masyarakat tersebut pasti terpengaruh oleh dunia luar salah satu akibatnya adalah bahwa masyarakat itu berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Kepentingan primer mencukupi :
  1. Kubutuhan akan sandang, pangan, dan papan.
  2. Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda.
  3. Kebutuhan akan harga diri.
  4. Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri.
  5. Kebutuhan akan kasih sayang.
·         Tipe-tipe kelompok sosial
Tipe- tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar berbagai kriteria/ukuran:
a. Besar kecilnya jumlah anggota,
b. Derajat interaksi sosial,
c. Kepentingan dan wilayah,
d. Berlangsungnya suatu kepentingan,
e. Derajat organisasi,
f. Kesadaran akan jenis yang sama, hubungan sosial dan tujuan.

Adakalanya dasar untuk menbedakan kelompok- kelompok sosial adalah faktor berikut yaitu:
1. Kesadaran akan jenis yang sama,
2. Adanya hubungan sosial,
3. Orientasi pada tujuan yang sudah ditentukan.

 Dengan demikian tipe-tipe umum kelompok sosial adalah.
1. Kategori statistik
Adalah pengelompokan atas dasar ciri tertentu yang sama, seperti kelompok umur.
2. Kategori sosial
Merupakan kelompok individu yang sadar akan ciri- ciri yang dimiliki bersama. Misalnya ikatan dokter indonesia.
3. Kelompok sosial, seperti keluarga batih.
4. Kelompok yang tidak teratur
Adalah berkumpulnya orang-orang di suatu tempat dalam waktu yang bersamaan, karena pusat perhatiannya sama.
5. Organisasi formal
Adalah setiap kelopok yang sengaja dibentuk untuk menaai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
3)      Kelompok- kelompok sosial yang tidak teratur
1. Kerumunan (crowd)
Adalah sangant sukar untuk menerima suatu pendapat yang mengatakan bahwa sekumpulan manusia, semata- mata merupakan koleksi dari manusia- manusia secara fisik. Walaupun mereka saling berjumpa dan berada pada suatu tempat secara kebetulan misalnya di terminal maupun dstasiun maka secara tidak langsung ia menyadari akan adanya orang lain disekitarnya, telah membuktikan bahwa adanya sebuah ikatansosial yang terjalin. Suatu ukuran utama adanya kerumunan adalah dengan kehadiran orang -orang secara fisik, dan sedikit banyaknya batas kerumunan adalah selama mata masih bisa melihat orang tersebut dan telinga masih mendengarkannya.
Kerumunan tidak terorganisasi ,ia dapat mempunyai suatu pimpinan akan tetapi ia tidak mempunyai sistem pembagian kerja  ataupun sistem pelapisan sosial. Artinya bahwa interaksi yang terjadi bersifat spontan dan tidak terduga dan orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudkan sosial yang sama. Untuk mmbubarkan suatu kerumunan maka diperlukan usaha untuk mengalihkan pusat perhatian.yaitu dapat dengan mengusahakan agar individu sadar akan kedudukan dan peranannyan masing-masing.
Usaha-usaha lain yang dapat dilakukan adalah, misalnya dalam suatu tawuran dapat dilakukan dengan menyemprotkan gas air mata agar kerumunan yang terjadi dapat distabilkan.
Bentuk- bentuk umum kerumunan
 a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial,
Ø  Penonton/ pendengar formal adalah kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan tujuan yang sama namun bersifat pasif.
Ø  Kelompok ekspressif yang telah direncanakan adalah kerumunan yang yang tidak penting tetapi mempunyai tujuan dan kepuasan yang telah dihasilkannya.
 b. Kerumunan yang bersifat semetara
Ø  Kerumunan yang kurang menyenangkan adalah orang yang sedang antri karcis atau sedang menuggu bis. Kehadiran orang lain akan mengahalangi maksud dari orang tesebut.
Ø  Kerumunan yang dalam keadaan panik yaitu orang yang berusaha untuk menyelamatkan diri dari bahaya,dimana dorongan yang ditimbulkan akan menimbulkan rasa panik.
Ø  Kerumunan penonton adalah suatu kerumunan karena orang ingin melihat suatu kejadian yang telah terjadi.
 c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma hukum
Ø  Kerumunan yang bertindak emosional yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dengan mempergunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Ø  Kerumunan yang bersifat immoral adalah orang yang sedang pesta minuman keras.
2. Publik
Adalah kelompok yang tidak merupakan suatu kesatuan, diman interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat kominikasi misalnya pembicaraan sevara pribadi yang berantai , melalui desas desus,surat kabar,televisi,radio,film dll.alat penghubung semacam tadi memungkinkan suatu publik untuk mempunyai pengikut yang lebih luas dan besar.
Dengan demikian tingkah laku tingkah laku publik didasarkan pada tingkah laku atau perilaku suatu individu. Untuk memuahkan mengumpulkan publik tersebut digunakan cara dengan menggandengkan dengan nilai-nilai sosial/tradisi dari suatu masyarakat, atau degan menyiarkan pemberitaan yang benar maupun yang palsu.
4)      Kelompok-kelompok kecil
Dalam kelompok besar pasti ada kelompok kecil hal ini dikarenakan manusi yang tidak mempunyai kepentingan yang sama , karena ia butuh perlindungan dari orang lain, dan manusia juga mempunyai kemampuan yang terbatas dalam pergaulannya. Keadaan demikianlah yang memungkinkan terjadinya small group atau kelompok- kelompok kecil yang merupakan wadah dari orang yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama. Small-group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri dari paling sedikit 2 orang dimana orang tersebut saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan mengganggap hubungan itu penting baginya.
Akhir-akhir ini sosiolog banyak menaruh perhatian pada penelitian small-gruop karena,:
1)      Karena penelitian terhadap small-group itu penting karena kelompok kecil tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat dan pada perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari.dan dengan meneliti kelompok-kelompok kecil maka akan dapat pula diketahui sampai dimana dinamika masyarakat yang bersangkutan.
2)      Pertemuan antara kepentingan sosial dengan kepentingan individu berlangsung secara tajam dalam kelompok kecil. Dan memungkinkan tersusunnya hukum-hukum umum mengenai bagaimana bagaimana tingkah laku individu dalam menghadapi kenyataan sosial.
3)      Small-group pada hakikatnya merupakan sel yang menggerakkan suatu organisme yang dinamakan masyarakat.
4)      Kelompok kecil merupakan bentuk khusus dalam kerangka sistem sosial secara keseluruhan.



5)      Dinamika kelompok sosial
Kelompok sosial bukan merupakan kelompok yang statis,karena pasti setiap kelompok sosial pasti mengalami perkembangan dan perubahan. Dan ada pula kelompok yang mengalami perubahan yang mencolok dan cepat , walau tidak ada pengaruh dari luar .akan tetapi pada umumnya kelompok sosial mengalami perubahan karena formasi ataupun revormasi dari pola di dalam kelompok tersebut karena pengaruh dari luar.
Keadaan yang tidak stabil dalam keadaan sosial terjadi karena adanya konflik antara individu dalam kelompok tersebut, dan sebagi akibatya tidak adanya keseimbangan antara kekuatan didalam kelompok tersebut. Tercapainya keadaan stabil sedikit banyaknya tergantung dari kepemimpinan dan ideologi yang stukturnya megalami perubahan, konflik dalam kelompok sosial dapat dikurangi atau bahkan dihapuskan yaitu dengan mengadaka kambing hitam.
Di dalam dinamika kelompok terjadi antagosme antara kelompok prosesnya sebagai berikut :
  1. Bila dua kelompok bersaing maka akan timbul stereotip
  2. Kontar antara dua kelompok yang bermusuhan
  3. Tujuan yang harus dicapai dengan kerja sama.









BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari pemaparan singkat menganai struktur sosial, dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakatb merupakan suatu sistem sosial. Di dalam masyarakat terbentuk suatu susunan struktur sosial yang ditandai adanya pengelompokan sosial yang terdiri dari kelompok inti, sekunder serta kelompok forman dan informal. Didalam klasifikasi kelompok-kelompok sosial, pembedaan yang luas dan fundamental adalah pembedaan antara kelompok-kelompok kecil dimana hubungan antar anggotanya sangat rapat, disisi laindengan kelompok-kelompok yang lebih besar.

Adanya lapisan sosial dalam masyarakat dilandaskan beberapa faktor seperti, faktor ekonomis, politik, pangkat, jabatan serta status peran dalam masyarakat. Sedangkan adanya pertentangan sosial baik yang sifatnya antar individu maupun kelompok dengan masyarakat sekitar memiliki dampak positif, disamping juga ada dampak negatif yang ditimbulkannya.
Dengan demikian struktur sosial yang ada dalam sebuah tatanan bermasyarakat terdiri dari pengelompokan sosial, lapisan sosial, perubahan sosial serta pertentangan sosial. Pemahaman mengenai hal ini dapat membantu dalam memahami sebuah tatanan masyarakat, juga dalam usaha menyelesaikan problematika yang muncul dalam masyarakat itu

B.      Saran
Berdasarkan makalah di atas, yang dapat disarankan untuk pembaca adalah:
1.      Dengan tuntasnya makalah ini diharapkan agar menjadi sebuah pertimbangan masyarakat pada umumnya dalam berhubungan didalam masyarakat.
2.      Makalah ini diharapkan dapat menjadi literatur dalam memecahkan masalah struktur social.
Daftar Pustaka
Abdulsyani. 1990. Sosiologi: Skematika teori dan terapan. Bumi Aksara: Bandar Lampung.
Soekanto, Soerjono.2007.Sosiologi Suatu Pengantar. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.


0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Pitri Anggelina
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.


Translate

Blogroll

About

Entri Populer

Flag Counter