Jumat, 14 Desember 2012


Kemampuan reflex
Anak merupakan individu yang aktif dalam mengeksporasi lingkungan dan mendapatkan informasi melalui cara yang primitive namun afektif bagi dirinya. Cara primitive itu adalah reflex. Anak yang baru lahir bukanlah benar-benar tidak berdaya seperti yang kita lihat. Ia telah dilengkapi kemampuan gerak reflex untuk mempertahan kan dirinya. Beberapa gerakan reflex yang berarti bagi anak dalam perkembanga
nnya adalah :
1.       Papillary Reflex :  yaitu gerakan otomatis dari pupil mata. Jika cahaya gelap pupil mata membesar, sebaliknya jika cahaya terang pupil mata akan mengecil.
2.       Startle Reflex     : yaitu gerakan otomatis tubuh, jika ank mendengar suara keras, gerakan seperti ia sedang  tersentak.
3.       Rooting Reflex   :  yaitu gerakan otomatis mencari ransangan. Jika pipi anak disentuh maka ia akan memutar kepalanya kearah ransangan tersebut.
4.       Sucking Reflex   :  yaitu gerakan otomatis untuk mengisap, misalnya mengisap putting susu ibu atau dot botol susu.
5.       Graps Reflex      : yaitu gerakan otomatis mencekam. Jika tantangan kita disentuh ke telapak tangan anak maka tangannya otomatis terkatup seperti memegang tangan kita, bahkan dapat bergantung dalam beberapa menit, mencekam alas meja sampai tertarik jika ia takut.
6.       Withdrawal Reflex: yaitu gerakan otomatis menarik diri. Jika anak disentuh dengan botol panas atau ditusuk , maka ia akan menarik seluruh tubuhnya sambil menjerit.
7.       Moro Reflex       : yaitu gerakan otomatis mengerakkan kedua tangan kesamping sambil mengembangkan jari. Kemudian dengan cepat menarik kedua tangan, seperti gerakan memeluk boneka ke pipi. Moro reflex akan muncul setelah anak berumur 3-6 bulan.
8.       Babinski Reflex : yaitu merupakan gerakan otomatis jari-jari jika telapak kaki disentuh. Reflex ini dicapai ketika anak berumur 4-6 bulan. Jika lewat umur ini anak masih melakukan gerakan babinski reflex, menandakan kemungkinan terjadinya gangguan pada syaraf.
Piaget (1950) mengemukakan  adanya  kaitan antara kemampuan reflex dengan kemampuan intelegensi. Ia menyatakan bahwa kemampuan reflex merupakan dasar perkembangan intelegensi periode berikutnya. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa intelegensi merupakan cara penyesuaian secara biologis terhadap lingkungan. Oleh karena itu periode antara 0-2 tahun merupakan periode dimana struktur biologis yang dibawa sejak lahir sangat membatasi beroperasinya intelektual anak. Suatu teori yang penting dari piaget menyebutkan bahwa gerakan-gerakan fisik anak sangat penting bagi perkembangan intelektualnya. Oleh karena itu member kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai gerakan sangat dianjurkan.
Sumber : Prayitno Elida. 2005.Perkembangan Anak Usia Dini dan SD. Padang : Angkasa Jaya

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Pitri Anggelina
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.


Translate

Blogroll

About

Entri Populer

Flag Counter