Sabtu, 20 April 2013

CAHAYA SI ANAK TUNARUNGU
Oleh : Pitri Anggelina
Rm 2011

Di hari itu tepatnya pada 6 februari 1987 pada jam 22.34 aku melahirkan seorang bayi perempuan, aku sangat bahagia karena aku diberikan anugerah yang paling indah dari tuhan yaitu seorang bayi perempuan yang ku beri nama CAHAYA, ya cahaya,,, nama yang begitu indah. Cahaya yang mampu memberikan sinar   disetiap langkah hidupku kelaknya.
Pada hari itu anak ku berusia 3 tahun tepatnya pada 6 februari 1990, sesuatu yang tak pernah kuinginkan terjadi pada ku, disaat itu aku ingin pergi keluar rumah untuk membelikan perlengkapan perayaan ulang tahunnya yang ke 3, ketika itu aku memanggil anakku, cahaya....,tapi dia tidak merespon panggilan ku kepadanya, tapi aku tak ambil pusing, mungkin anakku lagi asyik bermain dengan mainan kesayangannya, lalu kulangkahkan kakiku untuk meningalkan cahaya dengan pengasuhnya dirumah. Beberapa jam kemudian aku kembali pulang dengan membawa belanjaan, “cahaya, mama pulang nak” kataku pada cahaya, Tapi cahaya juga tidak merespon, masih sama seperti yang tadi. Kucoba memanggilnya beruang-ulang tapi dia masih juga tidak meresponnya. Lalu ku banting pas bunga kelantai, lalu cahaya menoleh padaku.sesuatu berkecambuk difikiran ku, apa yang terjadi pada anak ku. Dengan segera ku bawa cahaya ke rumah sakit, lalu dokter mendiagnosa jika anakku cahaya mengalami gannguan pada pendegaran. Aku sangat kaget menerima diagnosa yang dikatakan dokter kepada anakku cahaya. Aku tidak menerima jika anakku cahaya didiagnosa mengalami gangguan pendengaran, “ya tuhan cobaan apa lagi yang engkau berikan kepada hambamu yang lemah ini”air mata ku menetes seketika, ini cobaan yang amat tersulit yang harus ku hadapi, tapi aku harus tetap kuat, aku harus bisa menerima cobaan ini, demi anakku, aku tak boleh lemah seperti ini,aku harus kuat. Sekarang cahaya menggunakan alat bantuan pendengaran dan juga kudatangkan ahli terapi wicara ke rumah untuk membantu cahaya, segala hal kulakukan agar cahaya bisa seperti anak-anak seusianya meskipun ia dengan gangguan pendengaran, kutak ingin ia merasakan bahwa dunia tak mau menerimanya, ku ingin ia merasakan bahwa dunia adalah sahabat terbaik baginya.
6 februari tahun 1997 usia cahaya memasuki 7 tahun, sekarang usia cahaya sudah memasuki usia sekolah, tentunya dia harus mendapatkan pendidikan. Aku mulai memikirkan sekolah mana yang terbaik buat cahaya, apakah sekolah umum ataukah sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, yang pantas buat cahaya. Setelah memikirkan matang-matang aku memutuskan untuk memasukkan cahaya kesekolah khusus, karena aku yakin itu adalah sekolah yang baik baginya. Hari pertama cahaya sekolah ia sangat senang, karena ia mendapat teman-teman baru dan juga guru-guru yang begitu bersahabat menerima kehadirannya. Dirumah cahaya sangat suka menari, setiap mendengar alunan musik ia selalu mengerakkan anggota tubuhnya. Akhirnya aku memutuskan agar cahaya bisa ikut les menari. Selama seminggu cahaya sudah mulai lincah dalam menggikuti gerakan yang diajarkan oleh mentornya.
Pada tahun 1 tepatnya aku ditelpon oleh kepala sekolah untuk datang kesekolah, aku tidak tahu kenapa kepala sekolah menyuruhku untuk datang kesekolah, padahal selama ini cahaya baik-baik saja, tidak ada hal yang aneh dilakukan cahaya disekolah selama ini. Ia masih berada pada tingkat kewajaran yang semestinya. Disekolah, aku diberitahu kepala sekolah agar aku memasukkan anak ku cahaya kesekolah umum, karena cahaya memiliki tingakat pengetahuan yang berbeda dengan anak lainnya, mungkin di sekolah umum ia akan mendapatkan pendidikan yang selayaknya seperti anak-anak pada umumya, aku sangat kaget, apakah sekolah umum mau menerima anak dengan gangguan pendengaran, entahlah aku belum mencoba. Keesokan harinya kuberanikan diri untuk memasukkan cahaya kesekolah umum, pada awalnya mereka tidak mau menerima cahaya, karena mereka mengatakan bahwa sekolah ini bukan untuk anak berkebtuhan khusus tapi untuk anak normal. Betapa marahnya aku kepada mereka pada saat itu, tapi kucoba untuk menenangkan diri agar aku tidak emosi. Aku katakan pada mereka apa beda anak berkebutuhan khusus dengan anak normal lainnya, mereka sama. Sama-sama manusia, Tidak ada satupun anak didunia ini untuk terlahir dengan kekurangan, mereka ingin seperti manusia lainnya. Menikmati dunia sebagaimana mestinya. Setiap orang itu mempunyai kelebihan dan kekuranganya masing-masing. Lalu tersentaklah semua guru yang berada diruangan itu mendengar perkataan ku. Dengan muka memerah kepala sekolah berkata “ya baiklah, kami akan mencoba melakukan tes kepada anak anda”lalu cahaya mulai mengerakkan tangannya untuk menyelesaikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan kepalasekolah, betapa terkejut semua orang diruangan itu melihat hasil jawaban yang ditulis cahaya dipapan tulis sambil berbisik kekanan dan kekiri. “ya anak anda kami terima disekolah ini”.Perkembangan yang sangat signifikan ditunjukkan cahaya disekolah dengan mendapatkan juara umum dan mengikuti lomba-lamba antar sekolah, piala pun sudah banyak ia raih dari mengikuti lomba.
Pada tahun 2006 cahaya memperoleh beasiswa untuk kuliah keluarnegri, selama menyelesaikan studi nya diluar negri sekali-kali ku sempatkan diri untuk menjenguknya diluar negeri, akibat dari kerinduan ku yang memuncak pada anakku cahaya. Cahaya sangat senang dengan kehadiran ku disampingnya, ia apa boleh buat dengat kesibukanku sebagai sorang penulis aku tidak selalu bisa menemaninya. Akhirnya anakku bisa memyelesaikan studinya diluar negri dengat peringkat yang sangat memuaskan. Air mataku berlinang seketika melihat putri kecilku cahaya kini sudah beranjak dewasa, aku sangat bangga dengan sosok cahaya yang satu ini. Dengan cahayanya aku bisa memandang dunia dengat perbedaan yang tidak semua orang bisa melihatnya.inilah cahaya ku, cahaya yang mampu membuatku berdiri tegak sampai detik ini.

1 komentar:

fannyjabir mengatakan...

Casino Vibe City - Mapyro
Casino Vibe City 【New Jersey】 김제 출장안마 New 김제 출장마사지 York's first live casino! Casino 춘천 출장샵 Vibe City is the first gaming resort 출장샵 in the state with 1,900 울산광역 출장샵 hotel rooms.

Posting Komentar

About Me

Pitri Anggelina
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.


Translate

Blogroll

About

Entri Populer

Flag Counter